Minggu, 17 September 2023

Cara Menanam Hidroponik Sederhana

 

Cara Menanam Hidroponik Sederhana Untuk Pemula

Artikel ini kami terbitkan bagi pemula yang baru mau pertama kali terjun dalam bidang hidroponik, ataupun penasaran dengan sistem hidroponik seperti apa yang sesuai untuk pemula (newbie friendly). Prinsip bercocok tanam dengan cara hidroponik adalah menggunakan media tumbuh yang bukan berupa tanah, rata-rata berupa air atau substrat lain selain tanah. Air dicampur dengan nutrisi untuk tanaman, biasa disebut nutrisi hidroponik (pupuk AB Mix), yang menggantikan peran unsur-unsur hara yang ada di tanah, sehingga tanaman tetap dapat tumbuh dengan baik.

Keunggulan hidroponik, Anda tidak perlu menggunakan lahan pertanian yang luas untuk bercocok tanam. Jika Anda menggunakan hidroponik dengan sistem pompa, air yang dialirkan sebagai media tanam tidak terbuang sia-sia karena akan mengalir kembali ke dalam wadah penampungan. Tanaman hidroponik seperti tanaman sayuran (kangkung, selada, sawi, melon, tomat, kentang, cabai, atau timun) yang dihasilkan berkualitas baik, tumbuh banyak dan bisa berkali-kali panen.

Ini salah satu gambar sistem hidroponik yang menggambarkan dua (2) sistem hidroponik yang sangat mudah dipraktekkan: hidroponik sistem sumbu dengan menggunakan botol aqua bekas (atau botol air mineral atau minuman lainnya), dan hidroponik dengan pompa.


Menanam Dengan Metode Hidroponik di Rumah

Ada banyak sekali teknik hidroponik yang diketahui di dunia, namun menurut kami ada dua cara termudah yang bisa Anda adaptasi. Cara mudah untuk mengerjakan hidroponik di rumah adalah dengan system sumbu (wick) dan sistem apung (floating system). Untuk bahasan mengenai cara bertanam hidroponik paling lengkap dapat Anda lihat disini, namun mayoritas cara tersebut tergolong kompleks, tidak terlalu sederhana, dan tidak newbie friendly. Jika Anda menginginkan cara bertanam hidroponik sederhana untuk pemula, kami tetap menyarankan sistem sumbu dan sistem apung. Berikut bahasannya.


. Sistem Sumbu (wick)

Sistem ini menggunakan kemampuan kapilaritas sumbu untuk membawa larutan nutrisi ke akar tanaman. Bahan-bahan yang perlu disiapkan:

  1. Sebuah botol plastik (potong menjadi 2 bagian) atau 2 gelas plastik bekas.
  2. Sumbu (sumbu kompor, kain flannel, atau kain nylon).
  3. Media tanam (arang sekamsabut kelapa (coir) atau cocopeat, spons, pasir, kerikil, serbuk kayu, expanded clay, rockwoolperlitevermiculite, atau pumice).
  4. Larutan nutrisi. Anda bisa membeli pupuk AB mix dalam bentuk serbuk yang siap campur di toko pertanian atau toko hidroponik online atau jika Anda ingin membuat sendiri larutan nutrisi sederhana juga bisa, caranya dengan mencampurkan pupuk urea (1000 gr), pupuk KCL (1000 gr), dan pupuk NPK (1000 gr), serta ditambah pupuk daun (umumnya merk gandasil (growmore)) (50 gr) dengan air sebanyak 20 liter. Air untuk melarutkan sebaiknya berasal dari air sungai atau air sumur. Air PDAM tidak dianjurkan untuk dipakai kecuali telah diendapkan selama 7 hingga 10 hari. Ada beberapa cara lain yang kami jabarkan untuk membuat sendiri nutrisi hidroponik, bisa dibaca di artikel ini.
  5. Benih atau bibit tanaman (kangkungselada, kol, timun, kentang, tomatcabai, dan lain-lain).

Konstruksi alat dapat dirakit sebagai berikut:

  1. Tutup botol / dasar gelas plastik diberi lubang kemudian sumbu dipasang.
  2. Botol plastik yang telah dibelah diletakkan dalam posisi saling tumpang tindih.
  3. Bagian belahan tanpa sumbu diisi larutan nutrisi.
  4. Bagian yang bersumbu diletakkan di bagian atas dan diisi media tanam. Benih tanaman pun siap ditanam.

Cara mudah untuk mengerjakan hidroponik di rumah

B. Sistem Apung (floating system)

Sistem ini menggunakan bantuan styrofoam untuk sebagai penahan tanaman. Bibit/benih tanaman disemai terlebih dahulu dalam arang sekam hingga muncul 2 daun. Beri lubang-lubang pada styrofoam (seukuran gelas plastik) dengan jarak 3-5 cm antar lubang. Beri lubang pula pada dasar gelas plastik bekas. Letakkan rockwool atau spons (bagian tengah diberi celah) ke dalam gelas plastik setinggi 2/3 bagian.

Gelas plastik bekas (plus rockwool / spons) diletakkan pada lubang-lubang di papan styrofoam. Permukaan bak nutrisi ditutup papan styrofoam berlubang. Kemudian bibit tanaman siap ditanam dengan meletakkannya pada celah rockwool / spons yang terdapat dalam gelas plastik. Perlu diperhatikan: dasar gelas plastik harus menyentuh larutan nutrisi dalam bak nutrisi.

Sistem Apung (floating system)

Selain metode di atas, ada metode lain yang bisa Anda lakukan yaitu sistem Aeroponik. Pada sistem ini akar diberi nutrisi dengan cara penyemprotan berkala. Tanaman digantung pada penahan tanaman lalu semprot akar dengan larutan nutrisi secara terus menerus (menggunakan sprayer). Keunggulan sistem ini, tanaman akan mendapatkan oksigen dan karbondioksida secara penuh (100%) merata di seluruh bagian tanaman (akar, batang dan daun). Kondisi ini dapat membuat tanaman cepat berakar dan tumbuh. Mengenai aeroponik juga sudah kami bahas di artikel kemarin.

Itulah cara mudah dan sederhana dengan system sumbu (wick) dan system apung bagi Anda yang akan mencoba tanaman hidroponik. Tanaman yang dihasilkan dengan metode ini pada jaringan akar dan batang tanamannya tidak akan rusak dan tentu saja metode ini dapat menghemat lahan untuk bercocok tanam. Semoga bermanfaat.



cara Budidaya Sawi

 

Cara Budidaya Sawi Di Pot Atau Polybag


Cara budidaya sawi di pot atau polybag dapat dilakukan dengan sangat mudah karena metode yang digunakan tidak terlalu rumit. Hanya mengutamakan bibit yang unggul penanaman yang tepat dan pemeliharaan yang cukup. Nah, agar Anda tidak bingung, artikel ini akan membahas bagaimana cara untuk memilih bibit sawi unggul, cara penanamannya serta cara pemeliharaan sawi yang ditanam dalam pot atau polybag. Untuk itu, terlebih dahulu mari kita bahas secara umum tentang sawi.

Menanam sawi dalam pt atau polybag.
Tingkat keberhasilan penanaman sawi di dalam pot atau polybag sama dengan penanamannya dalam lahan luas. Asal dilakukan pemeliharaan dan memperhatikan kesehatannya, Anda sudah bisa mempunyai kebun sawi mini di pekarangan sendiri.

Salah satu jenis sayuran yang memiliki gizi tinggi adalah sawi. Di dalam sawi terdapat kandungan fitonutrien yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh serta untuk mencegah beberapa penyakit. Sawi juga memiliki kandungan vitamin C yang ternyata lebih besar daripada kandungan vitamin C pada jeruk. Dengan mengonsumsi sawi maka Anda akan terhindar dari resiko penyakit diabetes dan penyakit jantung. Sawi juga dapat mencegah terjadinya peradangan serta mencegah terjadinya pembentukan plak pada arteri. Bagi yang sering melaksanakan program diet maka mengonsumsi sawi sangatlah baik karena sawi dapat mengendalikan kolesterol dalam tubuh.

Karena khasiat yang begitu besar tersebut membuat sawi banyak diminati sehingga membuka peluang besar bagi petani sawi. Nah, bagi Anda yang ingin hidup sehat dengan mengonsumsi sawi, Anda pun juga dapat menanam sawi sendiri dengan menggunakan media polybag. Jadi tidak ada lahan pun tidak masalah. Untuk Anda yang penasaran bagaimana caranya, maka langsung saja simak ulasan di bawah ini.

Syarat Tumbuh Tanaman Sawi

Tanah yang cocok dan juga baik untuk ditanami sawi adalah tanah yang teksturnya gembur kemudian banyak mengandung humus dan subur serta memiliki pembuangan air yang baik. Untuk derajat kemasaman atau pH tanah yang baik yaitu antara 6 sampai 7. Sawi ini lebih cocok di tanam pada dataran tinggi namun juga dapat di tanam di dataran rendah. Sawi sangat senang tumbuh pada suhu yang tinggi terlebih pada musim penghujan sehingga hal yang harus di perhatikan yaitu ketika memasuki musim kemarau kebutuhan akan air sangat diperlukan karena tanaman sayur sawi ini tidak dapat bertahan pada musim kering. Namun untuk persyaratan ini tidak perlu terlalu di khawatirkan karena Anda dapat melakukannya dengan mudah dengan menggunakan polybag dan dapat di letakkan di halaman atau pekarangan rumah Anda. Sebenarnya pembudidayaan tanaman ini tidak memerlukan syarat yang di haruskan, hanya saja perlunya perhatian terhadap tanaman pada musim kemarau saja.

Cara Memilih Bibit Sawi Unggul

Sebelum mengarah jauh pada proses penanaman sawi maka Anda harus memperhatikan pemilihan bibit sawi terlebih dahulu. Yang menjadi syarat utama berhasil atau tidaknya tanaman sayur sawi ini tumbuh berasal dari pemilihan bibit yang unggul. Ciri-ciri dari bibit sawi yang unggul dan sehat sebagai berikut ini:

  • Bibit sawi unggul memiliki bentuk yang bulat dan ukurannya kecil.
  • Bibit sawi unggul memiliki kulit yang berwarna coklat agak kehitaman.
  • Bibit sawi unggul memiliki permukaan yang lebih licin dan juga mengkilap.
  • Bibit sawi yang baik di kemas menggunakan alumunium foil yang masih utuh.
Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman.
Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman.

Mengapa pemilihan bibit sawi itu penting? Hal tersebut dikarenakan agar hasil tanam yang di hasilkan nantinya sangat berkualitas dan sesuai dengan harapan. Cara untuk menentukan biji sawi yang baik juga dapat dilakukan dengan cara merendam bibit sebelum ditanam. Apabila bibit sawi tidak tenggelam atau mengapung, maka bibit tersebut sangat jelek dan sebaiknya tidak digunakan karena bibit yang baik yaitu tenggelam saat direndam.

Langkah Langkah Budidaya Sawi

Metode Persemaian Bibit Sawi

  1. Pertama siapkan polybag yang ukuran diameternya sekitar 15 cm.
  2. Masukkan tanah humus atau sub soil ke dalam polybag dan akan jauh lebih baik jika menggunakan kompos. Anda bisa membuat pupuk kompos sendiri. Caranya bisa Anda lihat pada artikel kami yang berjudul Cara membuat pupuk kompos organik sederhana.
  3. Biji sawi dapat langsung di semaikan ke dalam 1 polybag dan lakukan penyiraman secara rutin yaitu pada pagi dan juga sore hari.
  4. Ketika telah tumbuh menjadi benih sawi yang berumur 3 – 4 minggu maka dapat langsung ditanam dengan cara pemindahan.
Setelah berumur beberapa hari, benih yang sehat biasanya akan cepat berkecambah dan terus tumbuh. Jika sudah berdaun 4 - 5 helai, bisa dipindahkan pada pot atau polybag yang lebih besar.
Setelah berumur beberapa hari, benih yang sehat biasanya akan cepat berkecambah dan terus tumbuh. Jika sudah berdaun 4 – 5 helai, bisa dipindahkan pada pot atau polybag yang ukurannya lebih besar.

Metode Penanaman

  1. Ikuti langkah 1 dan langkah 2 pada metode persemaian di atas kemudian lakukan pencabutan atau pemindahan benih sawi secara hati-hati dan usahakan agar akar benih sawi tidak rusak.
  2. Buat lubang pada polybag dengan menggunakan jari dan benih sawi dapat diletakkan ke dalam lubang tersebut. Pada satu polybag dapat menampung 3 – 5 benih. Buat lubang sesuai dengan jumlah benih.
  3. Jika semua sudah selesai maka lakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore hari.
  4. Pupuk organik dapat diberikan selama satu minggu sekali.

Metode Panen

Tanaman sayur sawi ini dapat dipanen ketika usianya sudah menginjak 2 bulan. Cara panen yang dapat dilakukan yaitu dengan mencabut seluruh bagian tanaman dan dapat juga dengan memotong batang sawi bagian atasnya saja dan dapat juga dengan hanya memetik daunnya saja. Dengan memanen menggunakan cara hanya memetik daunnya saja dapat membuat tanaman sawi tumbuh lama sehingga tidak perlu lagi mengulang proses penanaman kembali. Pada saat pasca panen hal yang perlu diperhatikan adalah metode pencucian dan juga pembuangan kotoran. Kemudian metode sortasi, pengemasan, penyimpanan, serta pengolahan.

Di dalam pembudidayaan tanaman sayur sawi ini tentunya juga tidak lepas dari yang namanya gangguan hama dan penyakit. Namun semua masalah tersebut dapat diatasi dengan mudah. Berikut ini adalah cara pemeliharaan tanaman sayuran sawi yang tepat dalam mengatasi hama dan penyakit.

Cara Memelihara Tanaman Sawi Terhadap Hama Dan Penyakit

Pengendalian Hama

Tanaman sawi pada umumnya terkena hama ulat daun yang merusak daun sawi. Adapun gejala yang ditimbulkan akibat ulat tersebut yaitu permukaan daun sawi menjadi rusak dan berlubang serta tidak rata kemudian daun dan akarnya menjadi kering. Untuk masalah ini dapat di atasi dengan cara non kimiawi yaitu dengan mengumpulkan ulat yang terdapat pada daun sawi dan membakarnya. Kemudian lakukan sanitasi. Untuk cara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan semprotan insektisida. Insektisida alami atau insektisida nabati pun bisa diandalkan. Untuk membuatnya sendiri silahkan baca artikel kami yang berjudul Cara Membuat Pestisida Organik dan Insektisida Alami.

Sawi yang terserang hama dan penyakit tidak akan memberikan hasil panen yang maksimal. Segera basmi hama dan penyakit tersebut dengan pemakaian insektisida.
Sawi yang terserang hama dan penyakit tidak akan memberikan hasil panen yang maksimal. Segera basmi hama dan penyakit tersebut dengan pemakaian insektisida.

Ulat tanah juga sering mengganggu akar tanaman dan membuat sawi menjadi layu, menguning, dan pada akhirnya mati. Untuk masalah ini dapat dilakukan dengan cara non kimiawi yaitu dengan melakukan sanitasi tanaman. Untuk cara kimiawinya dapat dengan memberikan insektisida yang teksturnya berbentuk butiran. Kemudian untuk ulat grayak yang dapat membuat daun menjadi kuning, berlubang, dan tidak beraturan dapat di kendalikan dengan cara membuang ulat dan disemprot dengan insektisida jenis matador. Untuk hama leaf miner yang membuat daun menjadi layu dan mati dapat diatasi dengan penyemprotan insektisida jenis trigard.

Pengendalian Penyakit

Penyakit yang biasanya dialami sawi yaitu pembusukan pada daun yang pada awalnya mengubah warna daun menjadi kuning kemudian terdapat lendir dan pada akhirnya daun membusuk. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara sanitasi atau penyemprotan fungisida jenis bion, topsin, dan kocide. Untuk penyakit akar gada yang dapat membuat akar sawi menjadi busuk, kering, dan mati dapat di kendalikan dengan sanitasi. Kemudian untuk penyakit bercak daun dapat diatasi dengan penyemprotan fungisida yang berbahan aktif. Kemudian penyakit busuk alternaria yang dapat membuat akar menjadi kering dapat dikendalikan dengan penyemprotan fungisida dithane.

Pemeliharaan Untuk Menjaga Kesehatan Tanaman Sawi

Penyiraman

Pemeliharaan sawi dapat dilakukan dengan cara penyiraman yang di sesuaikan dengan musim. Apabila musim penghujan maka sawi sudah tidak memerlukan air lagi namun untuk musim kemarau maka sawi memerlukan banyak air yang dapat dilakukan pada pagi dan juga sore hari.

Penyiraman dilakukan secara rutin dengan hati-hati. Siramlah Pagi dan sore, namun jangan membuat tanaman sawi Anda tergenang air.
Penyiraman dilakukan secara rutin dengan hati-hati. Siramlah pagi dan sore pada musim kemarau dan tidak perlu saat musim penghujan. Jangan membuat tanaman sawi Anda tergenang air agar akarnya tidak membusuk.

Penjarangan

Cara pemeliharaan ini dapat dilakukan sebanyak dua minggu setelah proses penanaman selesai. Tujuan dari cara ini yaitu menghindari terjadinya hambatan pada pertumbuhan tanaman sawi dengan cara mencabut tanaman yang tumbuh dengan rapat. Hal ini perlu diperhatikan karena tanaman tidak akan tumbuh dengan baik dan sehat apabila lokasi tanamnya sangat sempit dan berhimpit dengan tanaman lain sehingga unsur hara yang didapat dari tanah akan lebih sedikit.

Penyulaman

Cara ini adalah proses pergantian tanaman yang baru. Jadi apabila tanaman sawi yang telah ditanam ternyata terkena hama serta penyakit dan kemudian sudah terlanjur mati maka dapat diganti dengan tanaman yang baru. Usahakan penyulaman ini tidak terjadi dengan cara rutin merawat tanaman sawi agar terhindar dari penyakit atau ketika tanaman terserang penyakit segera diatasi dengan cara yang telah diberikan di atas.

Penyiangan

Jadi cara ini dapat dilakukan sebanyak 2 – 4 kali selama masa tanam sawi. Penyiangan ini juga disesuaikan dengan jumlah gulma yang menyerang tanaman. Dengan pemeliharaan ini tentunya tanaman sayuran sawi akan terbebas dari yang namanya gulma, hama, dan penyakit. Hal ini juga dapat mencegah terjadinya tanaman layu dan mati sehingga tidak terjadi kesia-siaan pada saat melakukan budidaya sayuran sawi.

Pemupukan

Pemupukan adalah hal yang penting yang harus diberikan kepada tanaman sawi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Pemupukan dapat diberikan pada usia sawi yang sudah menginjak 3 minggu. Pemupukan dapat diberikan dengan menggunakan urea sebanyak 20 kg / ha dengan dosis pemberian sekali seminggu dan hingga masa panen. Pupuk kandang atau pupuk kompos juga dapat digunakan untuk menyuburkan media tanah dan membuat kandungan unsur hara dalam tanah terpenuhi. Jadi tidak hanya tanaman saja yang dibuat subur namun juga media tanahnya.

Setelah proses penanaman dan pemeliharaannya, Anda sudah bisa memanen sawi Anda saat berusia sekitar 60 - 65 HST.
Setelah proses penanaman dan pemeliharaannya, Anda sudah bisa memanen sawi Anda saat berusia sekitar 60 – 65 HST.  Cabut seluruh bagian tanaman atau potong batang sawi bagian atasnya saja. Bisa juga dengan hanya memetik daunnya saja

Pemeliharaan di atas sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan tanaman sayur sawi dan juga agar hasil panen menjadi lebih berkualitas. Pemeliharaan yang tepat juga dapat membuat tanaman sawi menjadi lebih sehat sehingga aman untuk dikonsumsi karena tidak terdapat penyakit yang menggerogoti tanaman tersebut. Agar tanaman dapat tumbuh dengan subur maka diperlukannya pemeliharaan. Segala jenis hama dan penyakit juga dapat diatasi dengan melakukan pemeliharaan. Jadi intinya pemeliharaan itu dapat menunjang kualitas dari tanaman tersebut.

Itulah beberapa informasi yang dapat Anda ketahui mengenai cara budidaya sawi di pot atau polybag yang dapat Anda praktikkan dengan mudah. Jadi kini jika Anda dapat menanam sendiri tentunya Anda pun juga tidak perlu repot lagi untuk belanja sayur mayur karena Anda tinggal hanya memetik di halaman atau pekarangan rumah saja. Yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan tanaman sayur sawi ini yaitu pemilihan bibit unggul dan proses pemeliharaannya.

Cara Budidaya Cabe

 

Cara Budidaya Cabe Dalam Pot Atau Polybag

Cara budidaya tanaman cabe dalam pot dapat anda jadikan sebagai usaha sampingan di rumah. Selain mudah, dapat memenuhi kebutuhan dapur, tentunya juga dapat mendatangkan keuntungan. Cabe merupakan anggota buah genus Capsicum yang sangat populer di Indonesia. Bahkan cabe telah menjadi salah satu bumbu wajib dalam setiap masakan, ada beberapa jenis cabe yang ada di Indonesia yang antara lain adalah cabe hijau, cabe merahcabe keriting dan cabe rawit yang sangat diminati oleh masyarakat karena memiliki rasa yang lebih pedas.

Selain menarik karena cita rasa yang ditawarkan, cabe juga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, sehingga banyak petani yang membudidayakan berbagai macam tanaman cabe. Namun tak hanya para petani saja, karena Anda pun dapat membudidayakannya di halaman rumah dengan memanfaatkan pot atau polybag.

Penanaman cabe tidakhanya bisa dilakukan pada lahan yang luas. Memanfaatkan wadah seperti pot atau polybag menjadi alternatif cerdas Anda dalam upaya untuk ikut membudidayakan tanaman pedas ini.
Penanaman cabe tidak hanya bisa dilakukan pada lahan yang luas. Memanfaatkan wadah seperti pot atau polybag menjadi alternatif cerdas Anda dalam upaya untuk ikut membudidayakan tanaman pedas ini.

Peluang Budidaya Cabe

Budidaya cabe merupakan salah satu bisnis yang memiliki prospek yang bagus, terlebih cabe juga memiliki harga fluktuatif, terlebih pada saat menjelang lebaran, harga cabe akan langsung melonjak naik. Hal inilah yang membuat setiap orang ingin turut serta menanam cabe untuk memperoleh keuntungan berlipat. Namun sayangnya tidak semua orang memiliki lahan tanam yang luas, sehingga mengurungkan niat untuk membudidayakan cabe seketika. Tanpa mereka ketahui ada beragam media tanam yang dapat digunakan untuk membudidayakan cabe seperti kebun, halaman ataupun polybag yang juga disebut sebagai sistem perkebunan holtikultura modern. Dan pada kesempatan kali ini kami akan membahasnya untuk anda.

Cara Budidaya Cabe Dalam Pot Atau Polybag

Cara membudidayakan cabe dengan polybag atau pot sangatlah mudah, hampir sama dengan cara menanam cabe pada umumnya. Karena tanaman cabe ini dapat hidup dimana saja, baik itu dataran rendah maupun dataran tinggi dengan suhu optimal 24-27°C. Namun meski demikian, cabe dapat tetap tumbuh dengan suhu diatas 27°C. Bagi anda yang ingin membudidayakan cabe dengan media polybag ini, jenis cabe yang cocok untuk anda tanam diantaranya adalah cabe keriting dan cabe rawit karena jenis cabe ini memiliki daya tahan yang lebih terhadap iklim tropis. Langkah-langkah yang harus anda lakukan ketika membudidayakan cabe dalam pot atau polybag adalah sebagai berikut:

Pembenihan

  • Pemilihan benih

Untuk menghasilkan cabe yang berkualitas tentu dibutuhkan benih yang baik. Di pasaran terdapat berbagai macam jenis benih dari benih lokal hingga benih impor yang dapat anda gunakan, namun bagi anda yang ingin lebih mudah perawatan dengan hasil yang memuaskan, jenis cabe lokal dapat anda pilih. Terlebih kini cabe lokal kini telah diseleksi, sehingga mampu menghasilkan tanaman yang produktif dan lebih unggul meskipun masih kurang baik dibandingkan jenis cabe hibrida. Namun untuk para pemula jenis benih cabe lokal yang lebih dianjurkan.

  • Penyemaian

Berbeda dengan cara penanaman cabe di lahan tanah, untuk penanaman cabe dalam pot atau polybag sebaiknya tidak langsung dilakukan dari benih, namun harus disemai terlebih dahulu. Selain untuk mempercepat pertumbuhan, penyemaian juga bertujuan untuk menyeleksi bibit cabe dari kecacatan dan penyakit pada tanaman. Untuk proses penyemaian ini dapat Anda lakukan di baki penyemaian atau petakan tanah. Langkah penyemaian yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:

  1. Menyiapkan baki atau membuat petakan tanah secukupnya,
  2. Campurkan pupuk kompos dan tanah dengan perbandingan 1:1, aduk hingga rata.
  3. Haluskan butiran tanah hingga gembur untuk membuat proses pengakaran bisa lebih mudah menembus lahan.
  4. Letakkan media tanah pada baki atau petakan tanah yang telah Anda siapkan. Kemudian buatkah petakan dengan lebar 5-10 cm, dan buat larikan di atasnya dengan jarak 10 cm.
  5. Setelah tempat penyemaian siap, masukkan benih cabe larikan dengan jarak antar benih 7,5 cm.
  6. Siram benih dan tutup dengan campuran tanah dan kompos yang telah anda siapkan sebelumnya.
  7. Kemudian tutup tempat penyemaian dengan karung goni basah, dan diamkan hingga 3 hari . Selama proses penyemaian pastikan karung goni tetap dalam keadaan basah untuk menjaga kelembaban benih.
  8. Setelah bibit mulai tumbuh, buka karung goni dan ganti dengan penutup plastik untuk melindungi bibit tanaman, selain itu untuk menjaga agar bibit cabe tidak terkena sinar matahari secara langsung.
  9. Tunggu hingga 1 bulan atau setelah bibit memiliki 3-4 helai daun.
penyemaian
Siapkan media semai berupa tanah yang telah digemburkan dan dicampur dengan kompos.
Taburkan benih cabe pada media semai. Lalu tutup kembali dengan tanah.
Taburkan benih cabe pada media semai. Lalu tutup kembali dengan tanah.

Penyiapan media tanam

Untuk media tanam anda dapat menggunakan pot, polybag, ataupun wadah bekas yang tidak terpakai dengan ukuran minimal 30 cm. Selanjutnya lubangi bagian bawah pot agar air dapat mengalir. Selanjutnya campurkan tanah, pupuk kandang, pupuk kompos, sekam padi dan arang dengan komposisi 1:1:1 . Ayak semua bahan untuk mendapatkan media tanam yang halus, aduk hingga semua bahan tercampur rata, dan pastikan bahwa bahan-bahan yang Anda gunakan memiliki berkualitas yang baik. Selain campuran tersebut, Anda juga dapat menambahkan pupuk NPK sekitar 3 sendok untuk setiap pot. Setelah semua siap, letakkan pot atau polybag di tempat yang tidak tergenang air.

Penanaman

Setelah benih tanaman dan media tanam telah siap, maka anda dapat memindahkan benih ke dalam pot atau polybag yang telah anda persiapkan. Lubangi media tanam kurang lebih sedalam 5-7 cm. Pastikan anda memindahkan benih cabe secara hati-hati agar akar tanaman tidak rusak dan tetap terjaga, untuk itu pindahkan tanaman dengan sedikit tanah yang menempel. Dan agar benih dapat tumbuh dengan baik, sebaiknya lakukan pemindahan benih pada saat pagi ataupun sore hari, ketika matahari tidak terlalu terik.

Benih yang telah tumbuh dengan daun minimal 4 - 3 helai, bisa dipindahkan ke wadah pot atau polybag.
Benih yang telah tumbuh dengan daun minimal 4 – 3 helai, bisa dipindahkan ke wadah pot atau polybag.

Perawatan

Untuk mendapatkan hasil tanaman yang terbaik, tentulah diperlukan perawatan yang baik dan teratur. Perawatan tanaman cabe ini tidaklah sulit dan seperti perawatan budidaya pada umumnya yang meliputi:

  • Penyiraman

Penyiraman tanaman cabe dapat Anda lakukan 3 hari sekali untuk suhu normal, dan pada suhu tinggi penyiraman dapat anda tingkatkan 1 hari sekali untuk menjaga kesegarannya.

  • Pemupukan

Jenis pupuk yang digunakan untuk pembudidayaan tanaman cabe adalah pupuk kompos yang dikombinasikan dengan pupuk buatan NPK dengan komposisi 1 sendok per polybag untuk setiap bulan. Atau dengan menyemprotkan pupuk organik pada tanaman untuk menghindari serangan hama dan penyakit.

  • Pengairan

Yang dimaksud pengajiran dalam memberikan penyangga pada tanaman sebagai penopang agar tidak mudah roboh ketika berbuah lebat.

  • Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan untuk menghilangkan tunas muda pada tanaman. Pemangkasan ini dilakukan 3 hari sekali setelah 20 hari penanaman. Pemangkasan tunas baru ini bertujuan untuk menjaga agar tanaman tetap kuat dan dapat tumbuh tegak.

  • Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit sangat perlu dilakukan untuk menjaga agar tanaman dapat tumbuh subur. Langkah ini dapat Anda lakukan dengan menyemprotkan pestisida pada tanaman cabe.

perawatan terhadap tanaman cabe harus diperhatikan agar mendapatkan buah cabe yang sehat dan tidak berpenyakit.
Perawatan terhadap tanaman cabe harus yang telah tumbuh harus diperhatikan agar nantinya mendapatkan buah cabe yang sehat dan tidak berpenyakit.

Pemanenan

Pemanenan tanaman cabe ini dapat anda lakukan ketika cabe telah matang dan berwarna merah. Dan agar didapatkan cabe yang segar dan cerah, maka proses pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari ataupun pada saat malam hari.

Jika Anda mengikuti tahap-tahapnya dengan benar, maka Anda akan menuai hasil yang memuaskan. Berbagai macam tanaman cabe bisa Anda panen sendiri.
Jika Anda mengikuti tahap-tahapnya dengan benar, maka Anda akan menuai hasil yang memuaskan. Berbagai macam tanaman cabe bisa Anda panen sendiri.

Demikian cara budidaya tanaman cabe dalam pot atau polybag yang dapat anda lakukan di rumah. Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka lakukan perawatan secara rutin. Anda dapat berkebun sekaligus menjalani bisnis sampingan di rumah. Selamat mencoba.

Tersedia juga aneka benih cabe yang dapat Anda jadikan sebagai referensi / pilihan tanaman cabe yang ingin Anda miliki di rumah. Lihat koleksi benih cabe yang kami miliki disini.


Cara Budidaya Bawang Merah Anti Hama

 

Cara Budidaya Bawang Merah Anti Hama Hingga Panen

Budidaya bawang merah menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan. Bagaimana tidak, umbi yang biasa dijadikan sebagai bumbu dapur ini selalu dibutuhkan masyarakat Indonesia.

Harga jualnya juga stabil, bahkan selalu terjual mahal saat momen hari raya dan akhir tahun.

Cara Budidaya Bawang Merah Anti Hama Hingga Panen

Tanaman dengan nama latin Allium Ascalonicum ini sangat mudah untuk dilakukan budidaya. Pastikan pula kamu mengetahui cara antisipasi hinggapnya hama, agar budidaya bawang merah sukses besar. Berikut cara budidaya bawang merah, mulai dari pemilihan bibit hingga masa siap panen.

Kelebihan Budidaya Bawang Merah

Banyak Manfaat

Bawang merah memiliki banyak manfaat. Mulai dari untuk kebutuhan bumbu dapur, hingga dijadikan obat untuk mencegah mual dan muntah.

Bawang merah juga dapat meningkatkan kesehatan karena kandungan vitamin C, B6, B9, yang berguna untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi, membantu pembentukan sel darah merah, dan sederet manfaat lainnya.

Laku Keras di Pasaran

Dengan banyaknya manfaat bawang merah, maka permintaan pasar pun selalu ada untuk tanaman yang satu ini.

Bawang merah bisa dijual di daerah mana saja (baik di daerah desa maupun perkotaan), dengan harga yang relatif sama. Harga jualnya memang terbilang stabil.

Cara Budidaya Bawang Merah

1. Memilih Bibit

Langkah pertama dalam budidaya bawang merah adalah memilih bibit. Tanaman bawang merah ditanam dengan cara menaruh umbi. Pastikan umbi bawang merah yang dijadikan bibit berkualitas baik.

Ciri-cirinya adalah warna bawang yang mengkilat, tidak keropos atau terlihat dirusak hama maupun terkena penyakit hama.

Berat umbi yang dijadikan bibit sekitar 3 sampai 4 gram. Bibit direndam dahulu dengan cairan Hormon Organik sehari sebelum ditanam, selama 10 menit saja.

Kemudian, taburi dengan serbuk Gliocladium dan Trichoderma yang bisa dibeli di toko kebutuhan pertanian. Tujuannya adalah untuk mencegah penyakit pada bibit. Potong bagian atas umbi sedikit sebelum ditanam.

2. Mengolah Lahan

Budidaya bawang merah dilakukan di atas tanah yang sudah diolah sedemikian rupa, serta aerasi yang baik. Cara mengolah lahan budidaya bawang merah yakni dengan membajak tanah dengan kedalaman 30 cm, lalu taburkan pupuk kandang dan serbuk Gliocladium dan Trichoderma. Biarkan selama seminggu.

Lalu, buat lah bedengan dengan tinggi sekitar 30 cm dan lebar 75 cm. pasang mulsa plastik untuk menjaga kelembaban tanah dan mencegah tumbuhnya rumput liar.

3. Menanam Bibit

Sebelum memasukkan bibit ke tanah, basahi dulu tanah tersebut. Lalu dilubangi sesuai penempatan setiap satu bibit dengan jarak 15 cm x 15 cm, 15 cm x 20 cm, atau 20 cm x 20 cm.

Tak perlu memasukkan bibit terlalu dalam ke tanah, cukup sekadar tertutup dengan tanah saja.

4. Memelihara Pertumbuhan

  • Pemberian Nutrisi

Cara budidaya bawang merah selanjutnya adalah dengan memelihara dan memantau pertumbuhan bibit. Setelah 7 hari ditanam, berikan semprotan POC GDM sebanyak 2 gelas air mineral untuk setiap tangkinya seminggu sekali.

Fungsinya untuk mendorong pertumbuhan bawang merah agar lebih maksimal. Penyemprotan dilakukan pagi hari pukul 09.00 dan sore hari pukul 16.00.

Saat bawang merah berusia 10 hari, 20 hari dan 35 hari, baru diberi pupuk anorganik. Pemberian pupuk anorganik sebenarnya merupakan pilihan.

Sebab saat ini sudah banyak pelaku usaha budidaya bawang merah organik yang tak menggunakannya. Harga jual bawang merah organik tentu saja lebih mahal, karena membutuhkan pemeliharaan yang ekstra.

  • Penyiraman

Tanaman bawang merah harus disiram dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Jika hujan atau embun turun, penyiraman dengan air bersih juga diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit.

Setidaknya, kamu harus tahu kebutuhan penyiraman ini diperlukan agar tanaman tidak layu. Jika ada tanaman yang tumbuh kurang baik atau bahkan mati, segera tanam dengan tanaman yang baru.

  • Pengendalian Hama dan Penyakit

Untuk mencegah datangnya hama dan penyakit pada budidaya bawang merah, penggunaan pestisida kimia adalah pilihan terakhir yang dilakukan. Jadi, terapkan dulu pengendalian hama terpadu dengan bahan-bahan alami.

Di antaranya seperti menyiram tanaman dengan air bersih setelah hujan, pengaplikasian fungisida (kandungan tembaga hidroksida dan iprodiom) untuk menghindari bercak daun, pengaplikasian serbuk Gliocladium dan Trichoderma, memotong daun yang termakan ulat, serta pengaplikasian insektisida.

5. Panen

Bawang merah akan memasuki masa panennya pada hari ke-70 atau 80 setelah ditanam. Tanaman yang siap panen ditandai dengan umbi bawang merah yang menyembul ke permukaan tanah, serta daun yang merebah.

Cabut tanaman dan langsung bersihkan dari segala kotoran. Jemur di bawah sinar matahari agar tak lembab, kemudian gantung atau diletakkan di atas para-para.

Jika kamu melakukan penyimpanan dengan cara tepat seperti ini, umbi bawang merah bisa bertahan hingga 1 sampai 2 tahun lamanya.

Cara Menanam Kedelai di Polybag

 

Cara Menanam Kedelai di Polybag Agar Hasil Maksimal

Kedelai merupakan bahan pangan ketiga setelah padi. Selain memiliki kandungan protein yang tinggi, kedelai juga dapat digunakan sebagai bahan olahan berbagai macam makanan. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat, meskipun kedelai ini telah dibudidayakan di berbagai negara. Pada umumnya tanaman yang tergolong dalam tanaman polong-polongan ini ditanam di area persawahan atau lahan kering setelah panen padi. Namun meski demikian, kedelai juga dapat ditanam dalam media polybag atau pot untuk mengatasi keterbatasan lahan. Cara menanam kedelai dalam polybag tidaklah sulit, sehingga dapat Anda jadikan sebagai usaha sampingan di rumah, selain mudah tentunya juga dapat mendatangkan keuntungan.

Kacang kedelai.
Kacang kedelai.

Peluang Budidaya Kedelai

Budidaya kedelai merupakan salah satu bisnis yang memiliki prospek yang bagus. Meskipun tanaman kedelai telah banyak dibudidayakan, namun kebutuhan akan kedelai ini masih belum sepenuhnya tercukupi, yang membuat masyarakat selalu tergantung pada kebutuhan impor kedelai. Selain itu, produksi kedelai di Indonesia juga tidaklah stabil akibat belum tersebarnya varietas unggul serta teknik penanaman yang belum tepat. Dan pada kesempatan kali ini kami akan memberikan pembahasan terkait cara menanam kedelai di polybag yang dapat Anda terapkan untuk Anda yang tidak memiliki lahan luas. Karena hanya beberapa orang saja yang mengetahui beragam media tanam yang dapat digunakan untuk membudidayakan kedelai seperti di sawah, ladang ataupun polybag yang juga disebut sebagai sistem perkebunan holtikultura modern. Dan pada kesempatan kali ini kami akan membahasnya untuk Anda.

Cara Budidaya Kedelai Dalam Pot Atau Polybag

Cara membudidayakan kedelai dengan polybag atau pot sangatlah mudah, hampir sama dengan cara menanam kedelai pada umumnya. Karena tanaman kedelai ini dapat hidup di lahan yang kering sekalipun, dengan suhu optimal 23-45°C. Selain itu, agar dapat tumbuh dengan baik tanaman kedelai ini juga harus memiliki sistem drainase yang baik karena kedelai tidak menyukai genangan air, sehingga sangat cocok untuk ditanam di polybag. Dan langkah-langkah yang harus Anda lakukan ketika membudidayakan kedelai dalam pot atau polybag adalah sebagai berikut:

Pembenihan

Pemilihan benih harus dipilih dari induk yang berkualitas, sehat dan bebas dari hama. Pemilihan bibit ini akan sangat mempengaruhi kualitas tanaman kedelai. Pemilihan benih yang berkualitas juga memiliki daya tumbuh yang lebih cepat dan seragam.

Penyiapan Media Tanam

Untuk media tanam Anda dapat menggunakan pot, polybag, ataupun wadah bekas yang tidak terpakai dengan ukuran minimal 30 cm. Selanjutnya lubangi bagian bawah pot agar air dapat mengalir. Untuk media tanam campurkan tanah, pupuk kandang, pupuk kompossekam padi dan arang dengan komposisi 1:1:1 . Ayak semua bahan untuk mendapatkan media tanam yang halus, aduk hingga semua bahan tercampur rata, dan pastikan bahwa bahan-bahan yang Anda gunakan memiliki berkualitas yang baik. Selain campuran tersebut, Anda juga dapat menambahkan pupuk Urea sekitar 3 sendok untuk setiap pot. Setelah semua siap, letakkan pot atau polybag di tempat yang tidak tergenang air. Masukkan media tanah yang telah diayak sebanyak 10 kg untuk setiap polybag. Setelah polybag siap, siram media tanam secukupnya dan diamkan.

Penanaman

Setelah benih tanaman dan media tanam telah siap, maka Anda dapat memindahkan benih ke dalam pot atau polybag yang telah Anda persiapkan. Lubangi media tanam, namun lubang tanam janganlah terlalu dalam karena dapat menghambat pertumbuhan kecambah. Tanam kurang lebih 4 biji kedelai untuk setiap polybag.

Perawatan

Tanaman kedelai yang mulai tumbuh tinggi sebaiknya diberikan topangan seperti kayu atau kawat.
Tanaman kedelai yang mulai tumbuh tinggi sebaiknya diberikan topangan seperti kayu atau kawat karena batangnya yang kecil mudah menjuntai ke bawah.

Untuk mendapatkan hasil tanaman yang terbaik, tentulah diperlukan perawatan yang baik dan teratur. Perawatan tanaman kedelai di polybag ini tidaklah serumit penanaman polybag di lahan terbuka yang meliputi:

  • Penyiraman

Panyiraman tanaman kedelai dapat Anda lakukan setiap 10 hari sekali untuk suhu normal, dan pada suhu tinggi penyiraman dapat Anda tingkatkan untuk menjaga kesegarannya, namun jangan biarkan ada air yang menggenangi tanaman kedelai anda, karena akan beresiko pada pembusukan tanaman.

  • Pemupukan

Untuk tanaman kedelai, jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea, TSP dan KCL dengan komposisi 1:2:1 atau sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kebutuhan pupuk ini juga harus disesuaikan dengan tipologi tanah. Pemupukan tanaman kedelai dapat dilakukan selama tiga kali periode yang antara lain adalah pemberian pupuk dasar, setelah 25 hari masa tanam dan pada saat tanaman kedelai berumur 40-45 hari setelah masa tanam. Selain pemberian pupuk, untuk mengurangi keasaman, anda juga dapat memberikan kapur pada media tanam.

  • Pengendalian hama dan penyakit
Perhatikan kondisi daun tanaman kedelai. Jika daunnya rusak tersobek sendiri, artinya tanaman kedelai Anda terserang hama atau ulat. Segera lakukan pemyemprotan pestisida atau insektisida alami.
Perhatikan kondisi daun tanaman kedelai. Jika daunnya rusak tersobek sendiri, artinya tanaman kedelai Anda terserang hama atau ulat. Segera lakukan pemyemprotan pestisida atau insektisida alami.

Ada berbagai macam jenis penyakit dan hama yang menyerang tanaman kedelai yang antara lain adalah hama daun, hama polong, hama tikus, serta berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. Untuk upaya pencegahannya dapat dilakukan dengan memberikan pestisida atau insektisida. Namun. bagi Anda yang menggunakan media tanam di polybag akan sedikit diuntungkan karena resiko serangan hama dan penyakit akan semakin kecil. Meski demikian pengendalian hama dan penyakit sangat perlu dilakukan untuk menjaga agar tanaman dapat tumbuh subur. Langkah ini dapat Anda lakukan dengan menyemprotkan pestisida pada tanaman kedelai.

Pemanenan

panen-kedelai

Pemanenan tanaman kedelai ini dapat Anda lakukan ketika tanaman kedelai berumur 75-100 hari sejak masa tanam atau ketika daun dan polong kedelai telah menguning dan mulai rontok.

Demikian cara budidaya tanaman kedelai dalam pot atau polybag yang dapat Anda lakukan di rumah. Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka lakukan perawatan secara rutin dan teratur. Anda dapat berkebun sekaligus menjalani bisnis sampingan di rumah. Selamat mencoba.