Minggu, 17 September 2023

Budidaya Jamur Tiram di Rumah

 

Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah untuk Pemula




Jamur tiram adalah salah satu tanaman yang paling mudah untuk dibudidayakan. Anda bisa mencoba untuk melakukan budidaya jamur tiram sendiri dengan mudah di halaman rumah Anda hanya dengan menggunakan peralatan seadanya. Apakah Anda tertarik untuk melakukan budidaya jamur tiram di rumah Anda sendiri? Artikel kali ini akan membahas mengenai:
1. Langkah-Langkah Budidaya Jamur Tiram
  1. Memilih Bibit Jamur Tiram
  2. Menyiapkan Rumah Jamur atau Kumbung
  3. Menyiapkan Baglog
  4. Merawat Baglog
  5. Panen Jamur Tiram
2. Syarat yang Perlu Diperhatikan untuk Budidaya Jamur Tiram
3. Masa Panen Jamur Tiram


1. Langkah-Langkah Budidaya Jamur Tiram





Mempelajari cara melakukan budidaya jamur tiram adalah hal yang sangat baik. Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan hanya dengan melakukan budidaya dan menjual jamur tiram hasil budidaya Anda sendiri. Seperti yang dilansir dari Grocycle, jamur tiram sendiri merupakan salah satu makanan lezat dan menyehatkan. Jamur ini juga memiliki kalori yang sangat rendah sehingga aman untuk dikonsumsi oleh Anda yang sedang diet. Jamur ini juga memiliki kandungan vitamin D dan B12 yang tinggi.

1. Memilih Bibit Jamur Tiram

Pemilihan bibit jamur tiram yang baik dan berkualitas akan mempengaruhi hasil panen jamur Anda di kemudian hari. Bibit jamur tiram yang baik adalah bibit yang tidak mengandung hama atau penyakit berbahaya. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti saat memilih bibit jamur tiram:
  • Usahakan untuk memilih bibit jamur tiram yang sudah teruji dan mengacu berdasarkan nilai BER. Nilai BER adalah persentase perbandingan jumlah berat jamur yang dihasilkan dengan media tanam. Jamur tiram yang ideal harus memiliki nilai BER minimal sebesar 75%
  • Jangan tergiur dan terburu-buru untuk membeli bibit jamur dengan harga yang murah. Bibit yang murah umumnya memiliki kualitas yang rendah dan bisa menghasilkan jamur tiram dengan kualitas yang kurang baik.
  • Usahakan untuk tidak membeli bibit jamur yang sudah berusia lebih dari 4 minggu. Bibit jamur yang berusia lebih dari 4 minggu sudah sulit untuk tumbuh secara normal.

2. Menyiapkan Rumah Jamur atau Kumbung

Proses penanaman bibit jamur tiram membutuhkan sebuah wadah yang disebut sebagai kumbung. Kumbung adalah sebuah ruangan yang diisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Kumbung harus memiliki kemampuan untuk bisa menjaga suhu dan kelembaban agar jamur bisa tumbuh dengan baik.
Rumah jamur atau kumbung umumnya terbuat dari bambu atau kayu yang mampu menyerap air. Dinding kumbung bisa dibuat dengan menggunakan bahan papan triplek. Hindari menggunakan atap asbes atau seng karena kedua jenis atap ini akan menyerap panas dengan cepat. Anda tidak perlu memplester lantai dari kumbung supaya air yang digunakan untuk menyiram jamur tiram bisa meresap dengan baik.
Ukuran dari kumbung yang dianjurkan sebaiknya tidak kurang dari 50cm supaya Anda bisa membuat rak-rak bertingkat untuk menyusun baglog dengan mudah dan rapi. Banyaknya rak bisa Anda sesuaikan dengan jumlah baglog yang akan Anda simpan di dalamnya.

3. Menyiapkan Baglog

Sebelum Anda menyiapkan baglog, Anda harus melakukan pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di dalam kumbung. Hal ini penting untuk dilakukan supaya kumbung menjadi steril dan jamur bisa tumbuh sempurna. Setelah penyemprotan fungisida dilakukan, Anda harus mendiamkannya selama 2 hari sampai kumbung siap untuk digunakan.
Baglog sendiri adalah sebuah media tanam yang terbuat dari serbuk gergaji yang biasa digunakan untuk menanam jamur tiram. Baglog dibungkus dengan plastik, plastik tersebut kemudian dilubangi supaya jamur bisa tumbuh dan menyembul keluar.
Berikut ini adalah komposisi membuat baglog yang bisa Anda coba buat sendiri di rumah:
  • Serbuk gergaji 10kg
  • Bekatul 2kg
  • Tepung jagung 200gr
  • Kapur bangunan 200gr
  • Air 800ml
Campurkan seluruh bahan hingga merata, lalu diamkan campuran baglog selama 1 jam. Perlu Anda perhatikan bahwa sebelum Anda melakukan pengomposan, perlu dilakukan uji adonan dengan cara memeras adonan yang sudah Anda buat. Apabila adonan hancur, maka Anda perlu menambahkan air lagi hingga adonan merekat sempurna.
Adonan baglog yang sudah siap digunakan bisa Anda masukkan ke dalam wadah lalu tutup dan diamkan selama 2 hingga 7 hari supaya proses pengomposan bisa berlangsung secara sempurna. Setelah proses pengomposan selesai dilakukan, campuran baglog siap digunakan. Masukkanlah campuran baglog tersebut ke dalam plastik yang sudah dilubangi, isi plastik hingga penuh.

4. Merawat Baglog

Tahap selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah menanam bibit jamur tiram ke dalam media tanam baglog yang sudah Anda siapkan sebelumnya. Saat Anda melakukan proses penanaman, pastikan untuk melakukannya di dalam ruangan yang steril. Ruangan yang steril akan membuat jamur bisa tumbuh dengan baik dan terhindar dari kontaminasi berbahaya.
Masukkan bibit jamur ke dalam media dengan menggunakan spatula dan pinset. Sebar bibit secara merata dan tidak menumpuk pada satu tempat saja. Siram baglog secara rutin dengan menggunakan alat sprayer dengan pengaturan semprotan yang membentuk kabut. Siram secara berkala selama 2-3 kali sehari untuk menjaga kondisi media tanam supaya tetap lembab.

5. Panen Jamur Tiram

Apabila baglog yang Anda gunakan permukaannya sudah tertutup oleh miselium secara sempurna, biasanya jamur tiram sudah bisa dipanen dalam waktu 1 sampai 2 minggu. Baglog jamur yang terawat dengan baik bisa dipanen sebanyak 5 sampai 6 kali. Panen jamur tiram bisa dilakukan apabila bagian ujung dari jamur sudah meruncing dan tudungnya masih belum pecah.
Lantaran permintaan akan jamur tiram tinggi di Indonesia, membuat budidaya jamur tiram bisa jadi peluang usaha yang menghasilkan cuan. Mau punya rumah yang berpotensi menghasilkan cuan karena lokasinya bagus untuk disewakan? Cek pilihan rumahnya di kawasan Sentul, Bogor, dengan harga di bawah Rp700 jutaan

2. Syarat yang Perlu Diperhatikan untuk Budidaya Jamur Tiram


Supaya budidaya jamur tiram bisa berhasil, Anda harus memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi seperti yang dilansir dari Bounty from the box berikut ini:
  • Supaya proses budidaya jamur tiram bisa berhasil, baglog jamur tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Sinar matahari langsung akan merusak lapisan miselium dan membuat jamur tidak bisa tumbuh sama sekali.
  • Miselium membutuhkan udara yang cukup supaya bisa tumbuh dengan sempurna. Anda harus memastikan ruangan budidaya memiliki udara yang mengalir dengan baik.
  • Tanaman jamur tiram tidak boleh disiram dengan menggunakan air yang deras. Miselium akan hancur apabila terkena tetesan air yang terlalu kuat. Saat Anda sedang menyemprot tanaman jamur tiram, ingat untuk selalu menggunakan pengaturan spray kabut saja.
  • Hindari untuk menyemprot baglog secara berlebihan. Baglog yang terlalu basah akan membuat lumut hijau bisa tumbuh dan merusak seisi baglog Anda. Baglog yang sudah rusak tidak bisa digunakan lagi dan Anda harus membuat baglog dari awal kembali.

3. Masa Panen Jamur Tiram

Salah satu kelebihan dari melakukan budidaya jamur tiram adalah jamur ini tidak membutuhkan waktu yang lama supaya bisa tumbuh dewasa dan siap untuk dipanen. Jamur tiram yang ditanam dengan proses yang benar dan menggunakan tempat yang steril, memerlukan waktu setidaknya 10 hari supaya bisa tumbuh dan siap untuk dipanen. Apabila Anda terlambat untuk memanen jamur, kualitas dari jamur tiram yang dihasilkan akan menurun dengan cepat dan tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama.
Itulah pembahasan lengkap mengenai cara budidaya jamur tiram yang bisa Anda coba lakukan sendiri di rumah. Selalu berhati-hati saat melakukan budidaya jamur, jangan lupa untuk terus menjaga ruang budidaya supaya tetap berada di dalam keadaan yang steril. Selamat mencoba!

0 komentar:

Posting Komentar